Minggu, November 24, 2024

Solidaritas Cinta Kasih di Masa Pandemi

Gantyo Koespradono
Gantyo Koespradono
Mantan Jurnalis, Pemerhati Sosial dan Politik.
- Advertisement -

Saya setuju dan mengaminkan apa yang diungkapkan teman saya, Andy Noya, bahwa gerakan sosial kemanusiaan tetap berlangsung di saat negeri ini dirundung malang karena covid-19.

“Saya melihat ada fenomena kebangkitan, semangat gotong royong, kebangkitan rasa kemanusiaan, solidaritas yang luar biasa dari berbagai pihak,” katanya saat berbicara dalam webinar “Optimisme di Tengah Ketidakpastian” yang diselenggarakan Forum Diskusi Denpasar 12 belum lama ini.

Apa yang diungkapkan Andy Noya terbukti. Berita paling gres, ada keluarga besar Akidi Tio — ia sudah meninggal berasal dari Aceh — yang mendonasikan uang nggak tanggung-tanggung, Rp 2 triliun untuk membantu pemerintah memerangi covid-19.

Jauh sebelumnya, persisnya di awal pandemi covid-19, tokoh asal Aceh Surya Paloh meminjamkan hotelnya The Media Hotel & Towers kepada pemerintah melalui Satgas Penanggulangan Covid-19.

Hotel tersebut sampai sekarang terus digunakan sebagai tempat bagi para tenaga medis dan relawan sebelum mereka bertugas di garda terdepan melayani pasien covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di Wisma Atlet.

Bak bola salju, gerakan solidaritas dengan prinsip gotong royong (budaya khas Indonesia) itu terus bermunculan ke permukaan. Yang tidak muncul ke permukaan — karena pelakunya nggak ingin gembar gembor — juga banyak.

Penyanyi kondang Agnes Monica membangun klinik yang memberikan layanan isolasi mandiri dan vaksinasi covid-19.

Deddy Corbuzier menginisiasi gerakan Indonesia Pasti Bisa (IPB). Ia mengajak para netizen/influenser yang punya banyak pengikut untuk ambil bagian berdonasi untuk membantu meringankan pemerintah yang kini kewalahan menangani pandemi covid-19.

Di lapangan, warga masyarakat berinisiatif secara sendiri-sendiri tanpa paksaan, membantu para pedagang kecil terdampak pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Terus terang saya terharu dan menangis ketika menonton video viral yang berisi tutorial cara menawar jualan pedagang kecil.

- Advertisement -

Dalam video tersebut ada seseorang atau dua orang (?) yang keliling membeli dagangan pedagang kaki lima. Salah satu yang disasar adalah perempuan pedagang es air tebu.

Harga satu gelas plastik es air tebu Rp 5.000. Tapi oleh pembeli ditawar mulai dari Rp 100.000 sampai Rp 500.000. Uang Rp 500.000 pun diberikan kepada sang penjual (seorang perempuan) yang membuatnya menangis.

Kali lain ada pula video yang dikirim ke grup-grup WA yang beradegan seorang perempuan (dari dalam mobil) mengajak tos kepada para pedagang keliling. Setelah tos, kepalan tangan dibuka dan di dalamnya ada uang pecahan Rp 100.000-an. Si pemberi minta orang yang diajak tos mengambil uang tersebut.

Di Jawa Tengah, Gubernur Jateng Gandjar Pranowo menginisiasi gerakan “Jogo Tonggo” yang mengajak warga masyarakat menjaga dan memberi makan tetangga yang sedang isolasi mandiri karena covid.

Saya sendiri punya pengalaman menarik saat sebagai anggota satgas covid komunitas wilayah di gereja, kami mengalami kesulitan membantu warga gereja kami yang tidak punya uang untuk berobat di saat pandemi seperti saat ini.

Warga gereja yang saya maksud (seorang ibu) sakit sudah berhari-hari dengan gejala covid. Sang suami sudah tidak punya uang. Dana sosial di komunitas kami sudah menipis di kisaran Rp 3.000.000.

Fakta itu kemudian saya tulis di Facebook. Puji Tuhan. Alhamdulillah. Ada saja teman-teman dan yang kebetulan membaca, lalu memberikan bantuan melalui rekening yang saya cantumkan di tulisan tersebut. Termasuk orang dekat Andy Noya.

Sebelumnya saya juga menulis tentang mantan mahasiswa saya yang sudah kehabisan uang untuk merawat ayah dan ibunya yang positif covid dan dirawat di sebuah rumah sakit kecil di Tangerang.

Karena sudah kritis, ayah dan ibunya harus diberi antivaksin suntik yang sekali suntik Rp 800.000, dan harus enam kali suntikan. Sang anak kebingungan dari mana mendapatkan uang? Ia kemudian bercerita jika punya uang, akan dipakai untuk menyelamatkan ibunya lebih dulu.

Saya kemudian minta nomor rekeningnya untuk saya cantumkan di tulisan saya. Alhamdulillah banyak yang tergerak memberikan sumbangan. Tak hanya ibu, ayahnya juga tertolong.

Di saat kami mengalami kesulitan mendapatkan tabung oksigen karena oksigen langka, ada saja pertolongan. Beberapa hari lalu, kami mendapatkan pinjaman tiga tabung oksigen gratis dari Paguyuban Warga Klaten di Jakarta.

Andy Noya sendiri lewat portal sosial yang ia dirikan dan kelola (benihbaik.com) telah banyak membantu banyak orang.

Menurut dia, warga masyarakat yang berdonasi lewat benihbaik.com, tidak selamanya kaya raya. Ada yang memberikan Rp 20.000, Rp 50.000.

Dalam masa pandemi covid-19, jumlah donasi lewat benihbaik.com, justru meningkat, pernah mencapai Rp 2,4 miliar.

Lewat situs tersebut, sampai saat ini Andy Noya menjalin kerja sama dengan Media Group untuk pengadaan tabung oksigen guna disalurkan ke rumah-rumah sakit dan pihak-pihak yang membutuhkan.

Saya tetap optimistis, solidaritas sosial ala Indonesia, yaitu gotong royong, tetap akan berlanjut dan tidak akan pernah mati sampai kapan pun, sebab sesungguhnya manusia-manusia Indonesia memiliki cinta kasih. Semangat ini akan terus membara.

Lalu bagaimana dengan mereka (kelompok-kelompok) yang di masa pandemi ini justru bersorak-sorak dan mengganggu pemerintah dalam menangani covid, bahkan ada yang malah ingin menurunkan Presiden Jokowi?

Ah, sudahlah. Kalau pertanyaan itu dialamatkan ke saya, saya akan menjawab, “Mereka bukan orang Indonesia.”

Buktinya, mereka mengumpulkan donasi dan menebar kotak amal ke mana-mana saat ada dua negara berkonflik di Timur Tengah sana.

Sementara ketika saudara-saudaranya sendiri di Tanah Air tergolek lemah tak berdaya karena covid-19 dan harus antre masuk UGD rumah sakit berhari-hari, mereka tak peduli, “Emang gue pikirin. Yang gue pikirin adalah bagaimana supaya end game Jokowi.”

Dasar covidiot!

Gantyo Koespradono
Gantyo Koespradono
Mantan Jurnalis, Pemerhati Sosial dan Politik.
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.