Kamis, April 25, 2024

Pak Ridwan Kamil, Jangan Melacur di Pilgub Jawa Barat!

Bintang Pamungkas
Bintang Pamungkas
Penulis politik, khususnya isu-isu kebijakan publik. Bekerja untuk Qureta.com. Alumni Administrasi Publik Universitas Katolik Parahyangan. Fans Manchester United.
(c) yudhi_mahatma@yahoo.com

Apa kabar Pak Ridwan Kamil? Semoga Anda selalu sehat dan berada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.

Perkenalkan, saya adalah salah seorang warga Jawa Barat yang menyandarkan harapan besar kepada Anda. Kita tidak pernah bertemu secara langsung, tetapi saya sering melihat Anda dari kejauhan.

Pak Ridwan Kamil yang saya banggakan.

Izinkan saya sebagai warga Jawa Barat yang pernah mengenyam pendidikan S1 di Bandung menyampaikan pesan serta masukan kepada Anda. Surat terbuka ini saya sampaikan dengan penuh kerendahan hati dan kepedulian terhadap Anda sebagai salah satu tokoh perubahan yang menjadi harapan untuk Indonesia.

Sebelumnya, selamat atas deklarasi Partai Nasdional Demokrat (NasDem) untuk Anda sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat tahun 2018. Walaupun begitu, deklarasi ini masih membutuhkan koalisi dengan partai lain, agar Anda dapat maju berkontestasi.

Memang pertandingan itu masih jauh, tetapi izinkan saya menuangkan keluh kesah saya tentang Jawa Barat dari sekarang kepada figur yang saya anggap pantas untuk memimpin. Jika takdir membawa Anda menjadi Gubernur Jawa Barat, tolong ingatlah pesan saya melalui surat terbuka ini dengan penuh kelunakan hati.

Pak Ridwan Kamil yang saya hormati.

Provinsi Jawa Barat tentu sangat berbeda dengan DKI Jakarta, yang sistemnya lebih familiar bagi Anda sebagai Wali Kota Bandung. Di DKI Jakarta, Wali Kota diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur, sedangkan di Jawa Barat tidak demikian.

Saya yakin, apabila akhirnya Anda terpilih menjadi Gubernur, maka Anda akan disuguhi permasalahan miskoordinasi maupun miskomunikasi dengan Bupati/Wali kota di wilayah Jawa Barat. Namun demikian, berbekal rekam jejak Anda yang andal dalam melakukan komunikasi politik, saya yakin masalah ini akan dapat Anda lalui dengan mudah.

Selain itu, tentu akan sangat heroik apabila Anda sebagai Gubernur Jawa Barat dapat memberantas perilaku koruptif dalam Pemerintahan Kabupaten dan Kota. Untuk masalah ini, saya juga yakin, kemampuan negosiasi, koordinasi, maupun supervisi yang Anda miliki sudah sangat mumpuni di bidang politik dan pemerintahan dan misi ini sama sekali tidak mustahil untuk Anda genapi.

Pak Ridwan Kamil yang selalu kreatif dan inovatif.

Akhir-akhir ini, tanah Jawa Barat yang kita tempati untuk hidup dalam damai bersama keluarga dan kerabat disuguhi aksi teror dan intoleransi beragama yang sangat menyayat hati. Kejadian teror di Bandung beberapa waktu lalu membuat kita sudah tidak bisa lagi berdiam diri membiarkan kelompok teroris mengancam nyawa kita.

Melawan aksi teror akan menjadi salah satu tugas yang mungkin berat bagi Anda. Program tafsir al-Qur’an dengan kitab kuning yang terus-menerus Anda lakukan tampaknya tidak akan pernah selesai. Saya percaya, memahami kitab suci tidak bisa secara tekstual. Sudut pandang kontekstual dan melalui sebuah perjalanan rohani yang sangat pribadi dan mendalam merupakan cara paling konstruktif dalam memahami wahyu Tuhan.

Menurut Komnas HAM, ada sekitar 97 aduan yang masuk terkait aksi intoleransi di Jawa Barat. Mulai dari permasalahan izin tempat ibadah (gereja), pelarangan aktivitas keagamaan, maupun intimidasi terhadap jamaah Ahmadiyah (Pikiran rakyat, 11 April 2017).

Pak Ridwan Kamil, sadarilah bahwa Anda tidak bisa berkompromi dengan intoleransi! Anda harus menindak tegas mereka ketika wewenang di tangan Anda. Jangan sekali-kali Anda melacurkan patriotisme dalam diri Anda dan beraliansi dengan mereka, semata-mata demi meraih suara dalam pilgub nanti!

Sesungguhnya, ujian karakter yang sungguh menjadi tantangan untuk Anda di mata saya adalah saat Anda harus menolak tawaran sejumlah besar massa pendukung dengan menggadaikan idealisme kebangsaan melalui kontrak politik yang permisif terhadap kelompok intoleran.

Anda boleh berkompromi untuk program kesejahteraan, tetapi bukan untuk prinsip kebangsaan. Empat pilar kebangsaan (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan NKRI) harus menjadi harga mati agar negara ini terus bermartabat.

Sesungguhnya, kita yang sama-sama mengagumi sosok Ir. Sukarno sangat memahami pluralisme yang dianugerahkan Tuhan kepada bumi pertiwi. Hingga lahirlah ideologi Pancasila sebagai jembatan untuk bersama-sama memiliki negeri dengan Gemah Ripah Loh Jinawi ini. Sungguh nilai luhur kita sedang menghadapi rintangan berat yang dapat berujung pada dua kemungkinan: Semakin kuat atau hancur lebur tak bersisa.

Bhinneka Tunggal Ika yang kita pegang teguh melalui prinsip kebangsaan mulai sering mengalami guncangan akibat menguatnya ekstremisme, terutama di wilayah Jawa Barat. Kehadirannya seperti duri dalam daging yang apabila tidak segera dilucuti akan semakin menancap keras di tubuh bumi pertiwi ini.

Pak Ridwan Kamil yang saya cintai.

Abraham Lincoln pernah mengatakan, “Jika kita ingin menguji karakter seseorang, berilah dia kekuasaan.” Hal ini bisa saya lihat dalam sosok Anda yang sudah lolos tahap awal uji karakter sebagai politisi. Anda terbilang sukses membawa Bandung bertransformasi menjadi kota yang lebih manusiawi, berbudaya, dan modern.

Sebagai pemimpin perubahan di era globalisasi, menjadi kepala daerah tidak cukup hanya menjadi pemecah masalah (problem solving), perubahan zaman memaksa pejabat publik saat ini memimpin layaknya CEO di sebuah perusahaan.

Anda harus menyusun strategi bagaimana menghasilkan income bagi daerah dengan discrecy policy. Bagaimana kegiatan industri di Jawa Barat mampu menambah pundi-pundi keuangan daerah secara maksimal, salah satunya melalui kontribusi tambahan dari pihak swasta untuk pembangunan infrastruktur.

Pak Ridwan Kamil, izinkan saya untuk mengadu dan mengeluh kepada Anda mengenai penambangan pasir dan kerusakan ekosistem sungai Citarum yang puluhan tahun tercemar dan rusak oleh limbah industri. Sungguh, keserakahan para pelaku ekonomi, terutama pemilik modal, semakin liar menghancurkan tatar Sunda ini.

Anda harus berkunjung ke daerah Sukatani di Kabupaten Purwakarta dan Cipeundeuy di Kabupaten Subang, bagaimana kualitas udara di sana begitu buruk karena kegiatan penambangan pasir yang mungkin tidak sesuai prosedur. Anda akan banyak bertarung dengan para penjarah sumber daya alam. Anda bisa melakukannya selama tidak melacurkan keadilan sosial pada raksasa bisnis yang mencari makan dengan menyakiti alam!

Saya percaya, harapan ini dapat saya sematkan pada Anda sebagai yang mungkin menjadi Gubernur Jawa Barat di masa yang akan datang. Warga Jawa Barat tidak bisa menunggu lagi, banjir di Rancaekek, dan terakhir banjir bandang di Garut adalah peringatan keras bagi kelalaian pemimpin saat ini. Bukan hanya doa yang dibutuhkan warga Jawa barat, tetapi aksi nyata untuk solusi atas banjir yang salah satunya akibat kekacauan alam karena ulah manusia.

Terakhir, untuk pak Ridwan Kamil yang senantiasa saya kagumi.

Akan ada terpaan angin yang lebih kencang untuk Anda nanti. Bersiaplah menjadi orang besar yang mampu berjuang mewarisi nilai-nilai luhur tradisional kebudayaan Sunda dengan salah satunya merawat Islam Nusantara yang substansialis dibarengi penghayatan kebudayaan yang penuh kearifan lokal dan tradisi.

Tidak ketinggalan, pesan terbuka ini juga tentu saya haturkan untuk mengingatkan Anda agar selalu Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh untuk Jawa Barat di masa mendatang.

Selama Anda tabah berjalan di jalan yang lurus, saya pasti mendukung Anda, Pak!

Bintang Pamungkas
Bintang Pamungkas
Penulis politik, khususnya isu-isu kebijakan publik. Bekerja untuk Qureta.com. Alumni Administrasi Publik Universitas Katolik Parahyangan. Fans Manchester United.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.