Separuh Januari dihabiskan oleh Manchester United untuk menyelesaikan pembelian Alexis Sanchez dari Arsenal. Padahal, pekerjaan rumah skuat asuhan Jose Mourinho ini cukup banyak.
United masuk ke dalam panggung perburuan Alexis dengan cantik. United menawarkan gaji tinggi bagi si pemain. Menjadi daya tarik tersendiri, yang sukses membuat Mancheser City terhenyak. Untuk Arsenal sendiri, United menyodorkan satu pemain sebagai pelicin. Henrikh Mkhitaryan, mantan gelandang Borussia Dortmund, diberikan kepada Arsenal.
Sebelum bergabung dengan United, pemain asal Armenia ini juga salah satu buruan Arsene Wenger. Bahkan pembicaraan Arsenal dengan Dortmund sudah memasuki tahap lanjut, sebelum akhirnya United datang dengan penawaran yang lebih menawan. Ditambah “peran terselubung” dari sang agen, alhasil, Mkhitaryan justru bergabung ke United.
Fakta di atas menjadi latar belakang mengapa United berani memasukkan nama Mkhitaryan ke dalam penawaran. Ketertarikan Arsenal kepada Mkhitaryan membuat proses kepindahan Alexis terhitung mulus. Namun, memang, lantaran melibatkan pertukaran pemain, proses kepindahan menjadi lebih panjang. Hal inilah yang perlu dipikirkan masak-masak oleh Mourinho dalam empat hari ke depan.
Jendela transfer Januari memang jauh lebih pendek dibandingkan musim panas. Hanya punya satu bulan, sebuah klub harus bekerja tiga kali lebih cepat dibandingkan aksi transfer di antara bulan Juli hingga September. Risikonya di sini. Fokus ke satu pemain, klub berpeluang kehilangan kesempatan memperkuat lini lain, di mana lini tersebut tak kalah pentingnya.
Dan di tengah jendela transfer yang pendek ini, armada Setan Merah masih punya banyak pekerjaan. Masih ada posisi yang perlu diisi pemain baru, atau setidaknya kualitasnya ditingkatkan.
Bek kiri
Justru sebelum tersiar kabar akan memboyong Alexis, United begitu ramai dikabarkan akan fokus membeli bek kiri di jendela transfer Januari. Setidaknya, ada empat pemain yang diminati. Mereka adalah Danny Rose, Ryan Sessegnon, Alex Sandro, dan Faouzi Ghoulam. Masalah banyak hinggap ketika United berusaha memboyong mereka.
Masalah pertama adalah kesulitan mencarikan klub baru untuk Luke Shaw. Tentunya, jika Shaw tidak dijual terlebih dahulu, sekor bek kiri akan menumpuk. Jika sudah menumpuk, akan ada pemain yang menit bermainnya menjadi tidak terjamin. Jika sudah begini, ke depannya, justru hanya akan melahirkan masalah: pemain yang gusar karena jarang bermain.
Menjual pemain juga berhubungan dengan ketersediaan gaji. Empat pemain di atas tentu akan menyedot pengeluaran porsi gaji United. Jika Shaw tak segera dilepas di sisa empat hari ini, pekerjaan United akan menumpuk.
Membeli Danny Rose bukan urusan mudah. Tottenham Hotspur cukup alot ketika berlaga di meja perundingan. Yang akan terjadi justru United “dipaksa” harus membayar uang melebihi yang seharusnya mereka sediakan. Negosiasi dalam waktu empat hari tentu pekerjaan yang amat rumit.
Situasi lebih “enak” untuk United terkait Alex Sandrodan Ghoulam. Bek Juventus ini tengah berada dalam posisi mengambang setelah Chelsea, peminat sebelumnya, justru mengalihkan target kepada Emerson Palmieri, bek AS Roma. Padahal, Alex Sandro sempat begitu dekat dengan pindah ke Chelsea.
Ghoulam sendiri akhirnya diizinkan untuk hengkang oleh Napoli. Alasannya, Napoli sudah hampir mendapatkan Grimaldo dari Benfica, klub Portugal. Artinya, membeli Alex Sandro dan Ghoulam akan lebih mudah ketimbang memaksa membeli Danny Rose.
Ryan Sesessgnon? Bek belia asal Inggris ini tengah menjadi fenomena baru. Namun, usianya yang masih 18 tahun membuat Sessegnon bukan solusi cepat untuk menjadi pendamping Ashley Young.
Kepastian Lini Tengah
Sama seperti situasi di bek kiri, lini tengah juga butuh perhatian ekstra dan kepastian. Terutama, dan yang mungkin paling penting, menjual pemain.
Pertama, memastikan depan Michael Carrick. Gelandang asal Inggris ini sudah kembali berlatih bersama tim utama seusai menjalani operasi minor pada jantungnya. Namun, hingga sekarang, belum ada kepastian tanggal Carrick bisa kembali bermain. Jika tak ada kepastian, meskipun terdengar frontal, United perlu pengganti.
Situasi yang sama juga berlaku untuk Marouane Flamini dan Ander Herrera. Ketika Morinho bermain dengan double pivot, pilihan pertama jelas Nemanja Matic dan Paul Pogba. Masalahnya, ketika mendapatkan kesempatan, baik Fellaini dan Herrera justru tampil di bawah standar. Kontrak Fellaini akan habis di akhir musim. Ketimbang kehilangan pemain asal Belgia ini secara gratis, melepasnya sekarang juga jauh lebih menguntungkan.
Meski tak akan laku dengan nilai jual yang tinggi, pemasukan dari hasil melego Fellaini bisa dimanfaatkan sebagai tambahan modal membeli satu gelandang sentral lagi. Ada selentingan kabar bahwa United tengah mempertimbangkan Mateo Kovacic, gelandang Real Madrid.
Bergegas adalah syarat mendapatkan Kovacic. Tentu saja karena jendela transfer tinggal empat hari. Kedua, Madrid tak akan melepas Kovacic begitu saja. Meski bukan pilihan utama, Kovacic adalah gelandang berkualitas yang berguna demi kedalam tim. Melepas Kovacic tentu butuh kerja ekstra untuk membekuk Madrid. Untungnya, hubungan United dan Madrid sudah terjalin dengan baik. Sedikit banyak, hubungan ini akan membantu.
Masih ada dua lini yang perlu dibenahi. Masih bisa bertambah, apabila Matteo Darmian akhirnya pulang ke Italia. Jadi, mulai hari Sabtu jam 12 malam WIB, United sudah harus mengalihkan hulu ledak mereka kepada target baru. Ayo, United! Bergegas!