Sore tadi saya melakukan audiensi kepada Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, di rumah dinas beliau di Jakarta, untuk mendengar arahan dan masukan beliau terkait kerja-kerja saya selaku Koordinator Pelaksana Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Pusat.
Khususnya terkait perumusan “reforma agraria kontekstual Papua”, sebagaimana diamanahkan oleh Instruksi Presiden No. 9/2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
Beliau ditetapkan sebagai Ketua Pengarahnya, dan karena itu penting sekali mendengar pandangan dan harapan beliau, khususnya bagi kami di Kementerian ATR/BPN yang mendapat instruksi untuk menyusun dan melaksanakan “reforma agraria kontektual Papua”.
Wapres menyampaikan ada tujuh bidang masalah yang beliau ingin fokuskan bagi Papua, yaitu: kemiskinan, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, UMKM, infrastruktur, dan “sustainable development goals”. Ini semua, menurut Wapres, akan dilaksanakan dengan “cara baru, pendekatan baru, yang sesuai dengan harapan orang Papua.”
Wapres beberapa kali menegaskan pentingnya melaksanakan pembangunan Papua yang “sesuai dengan hati orang Papua”, sehingga pembangunan dan percepatannya perlu dilakukan dengan “lebih soft” dan “dari hati ke hati”. Beliau juga mengingatkan agar seluruh kementerian koordinator maupun kementerian teknis dan Bappenas untuk mengkonsolidasikan anggaran dan mulai melakukan upaya konkret menyelesaikan “isu-isu krusial”.
Rencananya kalau tidak halangan, Wapres akan berjunjung ke Papua dan Papua Barat pada awal tahun depan. Rencananya beliau ingin berjumpa dengan berbagai pihak seperti pemerintah daerah, tokoh masyarakat adat, agama, dan pendidikan, juga perempuan dan pemuda. Saya langsung menyampaikan kalau diizinkan ingin bergabung bersama beliau ke Papua.
Di akhir pertemuan Kyai Ma’ruf berpesan agar saya segera menghubungi sekretaris kantor Wapres dan staf khusus beliau yang ditugaskan untuk ini. Saya sungguh merasakan keseriusan beliau dan komitmen beliau untuk mendukung pembangunan kesejahteraan orang Papua.
Ini memberi kami semangat juga harapan untuk sekali lagi, barangkali sejak era Presiden Gus Dur dulu, adanya pemerintah pusat yang lebih peduli pada masalah yang dihadapi Papua, dengan segala tantangannya.
Mendengar arahan-arahan Kyai Ma’ruf Amin mengingatkan saya pada Gus Dur, yang memang dicintai orang Papua, dengan pendekatan kultural dan agama yang lebih ingin memahami rasanya banyak bisa kita bantu saudara-saudara kita di Papua.
Hatur nuhun pak Kyai, sebuah kebanggaan dan kehormatan bisa bersilaturahmi, saya belajar banyak dari Yai.
#atrbpn2 #papua #reformaagraria
