Jumat, April 19, 2024

Derby Manchester: Perebutan Tiga Angka yang Tak Biasa

Muhammad Qomarudin
Muhammad Qomarudin
Penikmat sepakbola layar kaca dan sesekali menulis tentang sepakbola

derby-manchesterSejak pertengahan pekan ini, obrolan tentang laga dua tim satu kota bertajuk derby Manchester menjadi komsumsi rutin pecinta sepakbola seluruh dunia. Gaung derby Manchester belakangan nyaris mengalahkan kemegahan laga penuh gengsi di Spanyol: el clasico. Bahkan derby Manchester jauh-jauh hari sudah diprediksi akan menenggelamkan keagungan derby della Madonnina di Milan sana. Setidaknya hingga era Mou dan Pep di Manchester berakhir.

Juan Mata dalam postingan di blog pribadinya diam-diam mencoba meredam segala macam pernak-pernih yang menebalkan kehebohan derby Manchester. Dalam paragraf terakhir tulisan berjudul The Road to Russia 2018 Begins, Mata menulis:

“After the international break, there is a game coming next Saturday that I’m sure many of you are waiting for: the Manchester derby. All of us are fully aware that this is a very special game, yet we have to understand that these are three points and don’t get too crazy. Both teams have started the Premiership well and the expectations are high, as everybody can imagine. David de Gea and me have been joking with Nolito and Silva in the last few days, although the truth is we are now focused on the games with the national team. After that, we will have plenty of time to think about this exciting derby”.

Dengan bahasa yang sangat sederhana, Mata berusaha mengembalikan kesadaran kita tentang derby Manchester. Tentang laga yang sejatinya hanya memperebutkan tiga poin. Tiga poin yang tak pernah secara otomatis menasbihkan sang pemenang sebagai juara Premier League di akhir musim nanti. Premier League baru akan memasuki pekan keempat. Sangat prematur kiranya ketika menggap derby Manchester sebagai laga penentu juara.

Mata juga berusaha mengikis kengerian derby Manchester dengan memunculkan sosok-sosok karib di dalam dua tim berlawanan. Nama-nama yang ia sebut beberapa hari sebelumnya sempat berada dalam satu tim yang sama ketika memperkuat Spanyol di ajang kualifikasi Piala Dunia.

Mata memberi garis tebal pada momen keakraban mereka. Beberapa hari mereka lalui dengan penuh canda tawa. Jauh dari aroma permusuhan seperti yang digambarkan oleh beberapa media olahraga akhir-akhir ini.

Pernyataan itu seolah ingin menurunkan tensi perseteruan antara duo Manchester yang belakangan diidentikkan dengan perseteruan pribadi antara Mou versus Pep. Mata berusaha menjelaskan ulang kalau Manchester United dan Manchester City bukan hanya Mou dan Pep. Tapi di dalamnya juga masih ada sosok seperti dirinya, Dea Gea, Nolito, David Silva, dan beberapa orang yang tak punya riwayat perseteruan pribadi.

Apa yang diceritakan Mata memang ada benarnya. Jika melihat komposisi skuat yang dimiliki masing-masing tim, perseteruan panas di dalam lapangan sepertinya tak semengerikan yang diberitakan. Rivalitas abadi antar pemain nyaris sudah tidak ada lagi. Di Manchester United sudah tidak ada lagi sosok Gary Neville sebagai musuh bersama bagi City. Di tim tetangga sebelah, sosok Carlos Teves yang konsisten memancarkan aura kemarahan pada United juga sudah lama hilang.

Faktor kelelahan pemain usai membela negara masing-masing hingga tengah pekan ini pastinya juga turut menurunkan tensi pertandingan. Tugas negara yang diemban mayoran pemain inti di MU maupun City tidak sekadar menyisakan lelah akibat pertandingan. Namun jarak ribuan kilometer yang ditempuh para pemain juga memberi sumbangsih kelelahan tersendiri.

Belum lagi mereka yang punya masalah “jet lag”, tentu susah mengharapkan mereka tampil seratus persen. Bayangkan saja, bagaimana mungkin Antonio Valencia bisa tampil maksimal ketika dirinya baru tiba di Inggris kurang dari 24 jam sebelum kick off derby Manchester?

Meski pada kenyataannya demikian, upaya untuk tetap menjaga marwah derby Manchester terus berjalan secara masif dan membanjir. Bahkan ingatan publik belakangan digiring menuju memori masa lalu tentang perseteruan beda ranah antara Ibra dan Pep. Berbagai media mengungkit luka lama yang diderita Ibrahimovic semasa masih berseragam Bacelona.

Kebencian Ibra terhadap Pep—begitu juga sebaliknya—dibicarakan ulang sebagai bumbu penyedap jelang derby Manchester. Perseteruan mereka seolah akan tersaji secara vulgar di lapangan. Padahal kita sama-sama tahu kalau mereka berada di posisi yang berbeda.

Bagi saya, sebenci-bencinya Ibra pada Pep, dia tak mungkin bisa melancarkan tekel keras ke arah Pep. Dan bagi Pep, mungkin dia hanya bisa membalikkan badan sejenak ketika Ibra berhasil menyarangkan bola pada laga Sabtu nanti. Hanya sebatas itu.

Aroma perseteruan mungkin hanya terasa vulgar di luar garis lapangan. Perseteruan itu akan terkurung dalam garis kotak pembatas bagi pelatih untuk memberikan instruksi. Drama adu argumen terkait keputusan wasit oleh Mou dan Pep sesekali mungkin akan terlihat. Mereka juga mungkin sesekali akan saling menghampiri untuk sekadar berbicara singkat dengan nada tinggi. Lebih dari itu saya rasa tidak ada drama lain yang akan terjadi.

Di akhir laga, Mou sudah berniat melanjutkan tradisi sakral ala Sir Alex Ferguson. Secara terbuka Mou mengundang Pep untuk menikmati wine di ruang kerja pribadinya setelah pertandingan selesai. Mou sepertinya mulai jenuh pada keadaan penuh rivalitas yang membuncah antara dirinya dan Pep.

Melalui perantara wine, secara tersirat Mou ingin memperbaiki hubungannya dengan Pep. Namun Pep hingga detik ini belum mengkonfirmasi terkait undangan itu. Dan sepertinya jawaban dari Pep akan sejalan dengan hasil pertandingan.

Jika MU menang, besar kemungkinan Pep menolak undangan Mou. Jika City yang menang, besar kemungkinan Mou membatalkan undangannya.

Muhammad Qomarudin
Muhammad Qomarudin
Penikmat sepakbola layar kaca dan sesekali menulis tentang sepakbola
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.