Kamis, April 25, 2024

Covid-19 dan Literasi Energi

Rohmatulloh
Rohmatulloh
Dosen Universitas Islam An Nur Lampung

Adanya wabah atau pandemi Covid-19 ini pemakaian energi di rumah otomatis akan membengkak tidak seperti biasanya karena semua kegiatan seperti belajar, bekerja, dan beribadah dilakukan di rumah setiap hari sesuai dengan anjuran pemerintah dalam rangka memutus rantai penyebaran virus corona. Agar tagihan listrik kita tidak membengkak maka kita perlu bijak menggunakan energi sesuai dengan kebutuhan.

Tentu saja mengubah perilaku hemat energi tidak mudah apalagi kalau di rumah tidak dibiasakan oleh seluruh warga atau angota keluarga walaupun di rumah sudah menggunakan berbagai peralatan listrik dan elektronik yang berteknologi ramah lingkungan (environmental friendly).

Misalnya yang paling sederhana dan setiap rumah pasti memiliki adalah penggunaan lampu hemat energi teknologi LED (light emitting diodes) yang terbutki lebih hemat 80% penggunaan energinya daripada lampu pijar biasa.

Dengan penggunaan ini kita telah berupaya berhemat energi. Tetapi secara perilaku belum tentu kalau kita ternyata masih terus menyalakannya di kamar tidur, kamar mandi, dan ruang lainnya padahal sudah tidak diperlukan penerangannya. Artinya penggunaan teknologi yang hemat energi ternyata tidak linier dengan perilaku hemat energi kita.

Banyak lagi contoh pemborosan yang dari kebiasaan kita selama ini seperti mengisi daya pada gawai (smartphone), komputer, televisi, dan lain-lain sampai penuh atau terus dalam keadaan standby power (mode siaga) yang masih terhubung dengan aliran listrik.

Hasil pengukuran Berkeley Lab. pada bebrapa peralatan listrik dan elektronik yangs ering digunakan menunjukkan bahwa peralatan tersebut ternyata masih mengkonsumi energi listrik. Walaupun sedikit tapi kalau di rumah memiliki lebih dari satu peralatan elektronik atau listrik maka akan menjadi besar juga jika diakumulasikan.

Oleh karena itu, penting usaha pendidikan dalam rangka mengubah perilaku hemat energi. Makanya, anak kita sejak dini sudah mendapatkan pendidikan literasi energi dengan penanaman nilai karakter atau akhlak hemat energi sejak tingkat dasar. Bahkan dalam beberapa penelitian, sudah mengenalkan nilai karakter ini sejak masa pra sekolah yang melibatkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Idealnya, usaha pendidikan penanaman karakter hemat energi atau literasi energi yang telah diberikan di sekolah atau madrasah dan pesantren melalui berbagai bentuk pembelajaran dapat diterapkan di rumah.

Namun ini lagi-lagi perlu perhatian orangtua dan semua anggota keluarga agar anak dapat secara konsisten menerapkannya. Biasanya yang terjadi, orangtua dan seluruh anggota keluarga juga tidak peduli dengan masalah ini seperti yang terungkap dalam banyak penelitian topik literasi energi.

Momentum belajar, bekerja, dan beribadah di rumah yang saat ini dilakukan oleh sebagian besar masyarakat agar dapat dijadikan pembelajaran untuk menerapkan literasi energi di rumah. Sambil membimbing anak menggunakan gawai (smartphone), komputer, dan televisi untuk mendukung kegiatan pembelajaran jarak jauhnya (PJJ) maka sejatinya orangtua dapat langsung memberikan literasi energi.

Misalnya seperti yang tekah disinggung dsebelumnya, yakni mematikan dan mencabut komputer, gawai, dan televisi dari aliran listrik apabila sudah selesai mengisi dayanya dan sudah selesai digunakan dalam kegiatan PJJ dan bekerja di rumah.

Terminologi hemat energi yang dipopulerkan Kementerian ESDM, yaitu 3M. Mematikan lampu dan peralatan listrik an elektronik yang sudah tidak digunakan, mencabut kabel daya listrik pada peralatan elektronik dan listrik yang sudah dimatikan, dan mengatur peralatan pendingin ruangan sesuai suhu kamar (25 derajat celcius).

Semoga penerapan literasi energi dengan upaya 3M di masa pandemi Covid-19 ini dapat berhasil dan memberikan dampak terhadap kelestarian lingkungan hidup. Dan yang terpenting adalah bahwa hemat energi merupakan bentuk dari penerapan ajaran agama yang memiliki landasan telogis dari al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad Saw. Wallahua’lam.

Penulis adalah Kandidat Doktor Pendidikan Islam dan bekerja di BPSDM Kementerian ESDM

Rohmatulloh
Rohmatulloh
Dosen Universitas Islam An Nur Lampung
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.