1) Materi Berita yang berbunyi “Meneliti Livi Zheng (Bagian 3)” (https://geotimes.co.id/komentar/livi-zheng-bagian-3/) sudah mengarahkan pembaca untuk menghakimi dan menjatuhkan reputasi Livi Zheng. Padahal dalam tulisan ini tidak sepotong kalimatpun dikonfirmasikan kepada Livi Zheng dan keluarganya. Di sini terlihat jelas Geotimes menyajikan berita tidak akurat, tidak uji informasi, tidak berimbang, menghakimi dan menyebarkan kebohongan dengan tujuan menjatuhkan nama baik Livi Zheng
2) Geotimes meneguhkan niat buruknya untuk menjatuhkan Livi Zheng dengan mendiskripsikan cara berdiri Livi Zheng seperti patung, tegak dan kaku. Hal ini menunjukkan isi hati penulis Geotimes yang selalu melihat Livi Zheng dari sisi negatif tanpa berempati sedikitpun dan ini jelas melanggar kode etik Jurnalistik pasal 1.
3) Kutipan Berita: “Jika film itu betul-betul hadir pada 22 Oktober 2019, ia niscaya menjadi kado yang membesarkan hati bagi para santri. Namun, saya ragu ia akan ada di gedung bioskop pada tanggal itu.”
Klarifikasi
Penyampaian Informasi ini tidak dilakukan cek dan ricek oleh Geotimes, sehingga tidak akurat. Sudah barang tentu Geotimes tidak tahu pasti kebenaran informasi yang disampaikan terkait tanggal 22 Oktober 2019.
PBNU mengadakan acara tumpengan untuk memperingati Hari Santri tanggal 22 Oktober 2019 sekaligus persiapan produksi film The Santri. Tidak mungkin membuat film layar lebar sekilat seperti yang dituliskan penulis.
4) Kutipan Berita: “Mengenai nominasi Oscar, kita bisa dengan mudah memeriksa apakah ucapannya itu faktual atau imajiner. Daftar nominee Oscar 2015 bisa anda temukan saat ini juga jika anda tidak malas melakukannya.”
Sebagai media, Geotimes mestinya memberikan penjelasan yang benar, bukan sekedar melempar pertanyaan, meragukan bahkan menggiring pembacanya untuk mencurigai pencapaian Livi imaginer. Film Livi memang masuk di website Oscar, 323 Feature Films In Contention for 2014 Best Picture Oscar bukan di tahun 2015 tetapi di tahun 2014.
Bisa di cek langsung di website ini:
https://www.oscars.org/news/323-feature-films-contention-2014-best-picture-oscar/
http://digitalcollections.oscars.org/cdm/ref/collection/p15759coll9/id/6993/
Setiap tahun ribuan film dibuat, tapi hanya beberapa ratus yang bisa masuk bioskop. Dan dari beberapa ratus yang masuk bioskop, tidak semua bisa memenuhi kriteria Oscar untuk berkompetisi dalam ajang bergengsi ini. Di website Oscar 323 Feature Films In Contention for 2014 Best Picture Oscar sepertinya hanya 2 film yang berhubungan dengan Indonesia yang masuk daftar itu. Yaitu film The Raid 2 karya Gereth Evans dan Brush with Danger karya Livi Zheng.
5) Kutipan Berita : “Rasa-rasanya ada yang sumbang dari pernyataan itu. Livi seperti tidak sedang menyiapkan cerita bagus ; ia lebih terasa berupaya memikat Menteri Pariwisata, juga siapapun yang mempertahankan gelora di dada, dalam cara naif, tentang keluhuran Indonesia.”
Klarifikasi
Sekali lagi Geotimes tidak paham apa yang Livi lakukan. Hal ini terjadi karena tidak ada wawancara sama sekali dengan Livi Zheng. Sebenarnya yang dilakukan Livi adalah untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia di mata dunia. Livi sering sekali membantu instansi pemerintah dengan sukarela untuk mempromosikan Indonesia. Hal ini dikarenakan ketika Livi pindah ke Amerika, ternyata banyak yang belum tahu Indonesia. Hal itu membuat hati Livi sebagai anak bangsa tergerak. Maka dari itu Livi selalu mengangkat Indonesia di karya-karyanya sehingga wajar jika Livi diapresiasi oleh media dan mendapat dukungan dari kalangan pejabat pemerintah Indonesia baik dalam negeri maupun perwakilan Indonesia di Amerika Serikat.