1) Materi Berita yang berbunyi “Meneliti Livi Zheng (Bagian 2)” sudah mengarahkan pembaca untuk menghakimi dan menjatuhkan reputasi Livi Zheng. Padahal dalam tulisan ini tidak sepotong kalimatpun dikonfirmasikan kepada Livi Zheng dan keluarganya. Di sini terlihat jelas Geotimes menyajikan berita tidak akurat, tidak uji informasi, tidak berimbang, menghakimi dan menyebarkan kebohongan dengan tujuan menjatuhkan nama baik Livi Zheng.
2) Kutipan Berita:
“Karena itu, ketika ia membawa film pertamanya ke Indonesia, ia datang dengan cerita-cerita yang membuat semua orang ngowoh dan terpukau. Ia datangi kantor- kantor media massa. Dalam urusan ini, media-media dengan nama besar seperti Kompas, Tempo, Jawa Pos, Jakarta Post, dan stasiun-stasiun televisi akan bersikap sama saja dengan para penyanjung di media sosial. Semua mudah terharu, semua mudah digerakkan. Ia membuat cerita tentang nominasi Oscar, media mengamininya. Ia membuat cerita tentang 32 kali penolakan, media tersihir. Ia bisa membuat cerita apa saja dan media siap mengarang melodrama.”
Klarifikasi
Livi Zheng menceritakan filmnya masuk seleksi nominasi Oscar seperti apa adanya, tidak dibuat-buat dan tidak ada unsur kebohongan di dalamnya. Kalau media percaya dan mengamininya, itu merupakan hak media yang tahu bagaimana menguji kebenaran informasi yang menjadi bahan beritanya. Jangan kemudian Livi yang dipersalahkan. Masyarakat sekarang sebagai pembaca media juga tidak asal percaya begitu saja dan tidak mudah dikelabuhi. Masyarakat cerdas.
Livi tidak pernah berkata bahwa filmnya masuk nominasi Oscar. Livi selalu berkata filmnya masuk seleksi nominasi Oscar. Soal pendaftaran film ke festival-festival, hampir semua festival film internasional menarik biaya untuk mendaftar, termasuk festival film seperti The Cannes Film Festival, Toronto International Film Festival dan Sundance Film Festival.
Film Livi Zheng: Brush with Danger masuk ke dalam list Oscar; 323 Feature Films In Contention for 2014 Best Picture Oscar karena mereka memenuhi persyaratan Academy Awards dan judul Brush with Danger bisa dilihat di daftar Reminder List of Productions Eligible for the 87th Academy Awards.
Bisa di cek langsung di website ini:
https://www.oscars.org/news/323-feature-films-contention-2014-best-picture-oscar/
http://digitalcollections.oscars.org/cdm/ref/collection/p15759coll9/id/6993/
Setiap tahun ribuan film dibuat, tapi hanya beberapa ratus yang bisa masuk bioskop. Dan dari beberapa ratus yang masuk bioskop, tidak semua bisa memenuhi kriteria Oscar untuk berkompetisi dalam ajang bergengsi ini. Di website Oscar 323 Feature Films In Contention for 2014 Best Picture Oscar sepertinya hanya 2 film yang berhubungan dengan Indonesia yang masuk daftar itu, yaitu film The Raid 2 karya Gareth Evans dan Brush with Danger karya Livi Zheng.
3) Kutipan Berita: “Ia merancang cerita tentang penaklukan Hollywood, tentang nominasi Oscar, tentang kerasnya perjuangan, tentang rasa darma baktinya kepada Indonesia, dan sebagainya.”
Klarifikasi
Livi Zheng tidak pernah menyebut masuk nominasi Oscar, namun selalu menyebut masuk seleksi nominasi Oscar.
Film Livi masuk seleksi nominasi piala Oscar untuk kategori Best Picture. Siapapun punya kesempatan untuk bersaing di kategori Best Picture piala Oscar, jika filmnya memenuhi kriteria Oscar dengan tanpa dipungut biaya apapun. Tapi kriteria itu tidak mudah karena filmnya diharuskan tayang di bioskop-bioskop komersial di Amerika. Sangat sedikit jumlah film dari Asia Tenggara yang bisa masuk bioskop komersial di Amerika.
Kenyataannya film Brush with Danger tayang di AMC Theatres (jaringan bioksop terbesar di dunia) dan Regal Cinemas di Amerika. Film Bali: Beats of Paradise juga tayang di bioskop-bioskop Amerika.
Film Bali: Beats of Paradise sudah tayang di bioskop-bioskop Amerika dan Korea. Livi Zheng diundang oleh Walt Disney agar filmnya bisa diputar di Walt Disney Studios. Selanjutnya setelah para executive Walt Disney menyaksikan film Bali: Beats of Paradise, Livi Zheng ditawari kontrak oleh Walt Disney. Oleh karenanya sejak Januari 2019, Livi Zheng menjadi Konsultan untuk Asia Tenggara Walt Disney Animation Studios, Amerika Serikat.
Informasi demikian tidak diungkap Geotimes karena dengan niat buruk ingin mengarahkan opini pembaca dengan informasi yang tidak akurat, tidak teruji informasi, dan tidak berimbang sehingga menjatuhkan reputasi Livi Zheng. Jelas ini melanggar Kode Etik Jurnalistik pasal 1, pasal 3 dan pasal 4.
4) Kutipan Berita: “Nah, sekarang saya mau memberi tahu Tribunnews bahwa Sun and Moon Films itu adalah perusahaan yang dibentuk oleh Livi sendiri. Beranggotakan tiga orang, yaitu Raymundo Archila, Livi Zheng, dan satu lagi saya tidak tahu. Mungkin Ken Zheng.”
Klarifikasi
Apa yang ditulis Geotimes tidak akurat. Sun and Moon Films tidak memiliki 3 anggota. Jelas disini bahwa penulis tidak uji informasi, dan melakukan cek dan ricek, sehingga terbukti memang bertujuan untuk menjelekkan dan menjatuhkan reputasi Livi Zheng.
5) Kutipan Berita: “Jadi, sekali lagi, apa maksud frase “berhasil menembus Hollywood?”
Klarifikasi
Definition of Hollywood: of or characteristic of people in the American motion-picture industry // the Hollywood lifestyle (www.merriam-webster.com/dictionary/Hollywood).
“Hollywood” is a name used to describe the entire U.S film industry, which started in the Los Angeles, California suburb of Hollywood. So a Hollywood movie would be an American movie (www.quora.com/What-makes-a-movie-a-Hollywood-movie).
Definisi film Hollywood adalah film yang diproduksi di Amerika. Jadi karena Livi Zheng adalah sutradara dan film-filmnya diproduksi dan didistribusikan di Amerika, filmnya disebut film Hollywood, maka tidak ada kebohongan yang disampaikan Livi Zheng.
Dengan cara ini, Geotimes telah membuat kalimat dan opini yang memang mengarahkan pembaca dengan tujuan menjatuhkan reputasi Livi Zheng.