Jumat, April 26, 2024

Masjid Jawa di Tengah Buddhisme

Farid Gaban
Farid Gaban
Mantan pemred geotimes, pendiri Zamrud Khatulistiwa
Seorang Muslim melintas di depan Masjid Jawa, Sathorn, Bangkok, Thailand.

“Koe wong Jowo? Bapakku wong Kendal, Jawa Tengah” (Kamu orang Jawa? Bapakku orang Kendal, Jawa Tengah),” tanya Selamat, seorang umat muslim Thailand keturunan Jawa.

Pertanyaan tersebut yang kerap dilontarkan oleh warga keturunan Jawa kepada tamu asal Indonesia saat berkunjung di Masjid Jawa, Bangkok, Thailand.

Umat Muslim menunggu waktu salat di Masjid Jawa, Sathorn, Bangkok, Thailand.

Dari dokumen yang ada disebutkan, masjid Jawa didirikan pada Juni-September pada era Rathanakosin (periode Rama V) pada 2440 dalam tahun Thailand, atau bertepatan pada 1326 Hijriah atau 1906 Masehi. Arsitektur masjid Jawa sangat kental dengan gaya masjid di tanah Jawa, atap limas berundak tiga yang biasa ditemui di masjid-masjid tua Indonesia.

Bangunan utama masjid berbentuk segi empat ukuran 12 x 12 meter dengan saka guru (empat pilar di tengah yang menjadi penyangga). Di depan masjid terdapat beberapa ruangan untuk mengaji dan kelas untuk warga keturunan Jawa belajar bahasa Indonesia.

Suasana permakaman di kampung Jawa.

Berdasarkan catatan dari National Archives of Thailand (NAT) keberadaan orang Jawa di Thailand pada awalnya saat kunjungan Raja Rama V Chulalongkorn ke Kebun Raya Bogor, kemudian Pemerintah Kerajaan Thailand mendatangkan pekerja dari Jawa untuk membangun sebuah taman agar mirip dengan Kebun Raya Bogor.

Aktivitas warga di Masjid Jawa.

Meski tidak semua warga bisa berbahasa Jawa dan Indonesia, tetapi ada sebagian budaya Jawa yang melekat erat, di antaranya tradisi kenduri dan sungkeman. Keberadaan Masjid Jawa di Bangkok menjadi tempat melepas rindu bagi pendatang asal Jawa di Bangkok, Thailand.

Umat Muslim berbincang di Masjid Jawa.

Selamat (67) adalah sesepuh warga kampung Jawa itu. Menurut Selamat, di samping masjid itu terdapat rumah Erfaan Dahlan, putra Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) dari Yogyakarta. Erfaan menikah dengan warga Thailand keturunan Jawa juga. Mereka punya 10 anak yang semuanya tinggal di Thailand.

Papan komunikasi dan pengumuman di Masjid Jawa.

Jumlah kaum muslimin di Thailand mencapai 4 juta (4,6%) dari total 65 juta penduduk. Namun Islam menjadi agama mayoritas kedua setelah Buddha.

Warga keturunan Jawa hidup damai dengan warga Thailand yang mayoritas beragama Buddha dan hingga saat ini Pemerintah Thailand memberikan kenyamanan beribadah dengan memperbanyak tempat makan halal di kota Bangkok sebagai destinasi wisata halal.***

(Foto dan Teks: Hendra Nurdiyansyah/Antara)

Farid Gaban
Farid Gaban
Mantan pemred geotimes, pendiri Zamrud Khatulistiwa
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.