Malam Jum’at (6/7) hastag #TanyaPakFahri menjadi trending topik di dunia twitter. Pasalnya, Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany, menagih jawaban atas beberapa sesat pikir yang pernah dilontarkan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Melalui akun @TsamaraDKI, Tsamara mencuitkan.
“Pak @Fahrihamzah, Bapak itu wakil rakyat kami. Kenapa Bapak bersikap seolah tak mewakili kami? Karena itu, saya ingin jawab bbrp sesat pikir @FahriHamzah terhadap KPK, lembaga yang sangat saya & jutaan orang Indonesia lainnya percaya. Bagi saya, ini menyakitkan! Apa yang dilakukan KPK itu menyelamatkan uang pajak saya dan jutaan rakyat Indonesia lainnya. Saya bingung belakangan ini Wakil Ketua DPR @FahriHamzah makin getol menyerang dan bahkan ingin membubarkan KPK.”
Tsamara mempertanyakan twit @FahriHamzah yang isinya, “Pertanyaannya kok #15TahunKPK OTT makin banyak? Bukankah ini pengakuan korupsi tambah banyak. Lalu sukses KPK di mana?” @TsamaraDKI mengomentari twit @FahriHamzah ini lucu.
Menurut @TsamaraDKI, sejak KPK berdiri, 124 anggota DPR, 17 Gubernur, dan 58 walikota/bupati ditangkap. Makanya, tweet @FahriHamzah mudah dijawab. Di mana sukses KPK? Ya disitu, ketika banyak pejabat negara korup tertangkap, itu suksesnya. Belum termasuk menteri, hakim, pimpinan lembaga tinggi negara, pejabat eselon, bahkan swasta. Justru @FahriHamzah harus berkaca terhadap lembaga yang ia pimpin. Selama ini kinerja DPR selalu dibawah target.
“Dulu ada nggak kayak gini? Mungkin dulu tanpa KPK mereka bisa mencuri uang rakyat dan gak merasa takut sama sekali” jawab akun @TsamaraDKI.
@TsamaraDKI menambahkan. “Tuduhan Pak @Fahrihamzah thd KPK banyak. Katanya, E-KTP khayalan, KPK bisnis menangkap orang. Sbg rakyat, kita butuh penjelasan & bukti. Tahun 2015, ada 39 RUU prioritas, hanya 3 yg selesai. Tahun 2016, ada 50 RUU Prolegnas yg jd prioritas DPR, hanya selesai 9. Dari sekian banyak UU yg jd prioritas, hanya sedikit yg terselesaikan. Bisa dilihat pada tahun 2015 & 2016 ini.”
Jadi jangan heran, lanjut @TsamaraDKI, Pak @FahriHamzah kalau survei SMRC menunjukkan hanya 6,1% rakyat yg percaya DPR. Beda dg KPK yg dipercaya 64,4% rakyat. Ini bukti kinerja DPR tidak sesuai target dan belum efektif.
“KPK bukan alat politik kekuasaan. Apapun parpolnya, kalo salah ya tangkap. Gak peduli pendukung pemerintah atau oposisi. KPK bukan asal TSK orang. Setiap kasus yg masuk ke pengadilan (lembaga independen) selalu divonis bersalah oleh hakim. KPK tak pandang bulu! Pak Jokowi pun hargai upaya KPK. Ia minta KPK tetap usut tnp pandang bulu.”
@TsamaraDKI lebih kaget lagi, soalnya dalam wawancara dengan Kompas TV @FahriHamzah menuduh KPK itu melakukan bisnis penangkapan.
“Ini tuduhan serius Pak Fahri! Zaman Pak Jokowi, kader parpol pendukung pemerintah spt PDIP, Nasdem, dan Golkar juga ada yg menjadi tersangka KPK. Saya khawatir Pak @Fahrihamzah ini lupa bahwa pemberantasan korupsi adalah amanat reformasi. KPK adalah anak kandung reformasi! Tanpa pemberantasan korupsi dan tanpa KPK, amanat reformasi tidak bisa dijalankan” ungkap akun @TsamaraDKI.
Intelektual muda NU, Mohamad Guntur Romli lewat akun@GunRomli berkomentar. “Menengok TL @TsamaraDKI yg sedang beri pelajaran politik & anti korupsi unt @Fahrihamzah, semoga ada twit2 balasan, akan makin menarik” Dan akun @Prasyudyo menilah “Ngikutin TL #TanyaPakFahri ini seru, sayang delay online, klo bisa on-air liat rautnya yakin lebih seru, salut emang ama Sis @TsamaraDKI.”
Dari beberapa balasan terhadap akun @TsamaraDKI, akun @FahriHamzah menjawab, “Saya tunggu di DPR buat tak bilangin..detil…”.
Twitwar @TsamaraDKI versus @FahriHamzah menuai respon yang bagus sekali sehingga menjadi trending topic pertama. Akun @maliqikhoirul merasa terpuaskan.
“Terpuaskan batin nyimak twitwar @TsamaraDKI versus @Fahrihamzah. Dukung penuh KPK.”