Jakarta, 19/7 – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) menargetkan perguruan tinggi di Tanah Air semakin berkurang, namun berkualitas.
“Lebih baik perguruan tinggi di Indonesia sedikit tetapi berkualitas, ketimbang banyak seperti saat ini, namun kurang berkualitas,” ujar Direktur Jenderal Kelembagaan Kemristekdikti Patdono Suwignjo di Jakarta, Rabu.
Selain jumlahnya yang terlampau banyak, beberapa perguruan tinggi juga ‘tidak sehat’, baik dari segi neraca keuangan maupun jumlah mahasiswanya. Oleh karena itu, dia mendorong agar perguruan tinggi yang tidak sehat sukarela bergabung dengan perguruan tinggi lainnya, agar semakin kuat.
“Kami juga membuka peluang, misalnya, perusahaan ingin memberikan universitas, sekarang kan tidak boleh mendirikan universitas baru. Jadi kita arahkan untuk mengambil alih perguruan tinggi yang kurang sehat tersebut,” jelas dia.
Kemristekdikti menargetkan pada 2019, bisa menggabung setidaknya 1.000 perguruan tinggi. Saat ini perguruan tinggi di Tanah Air mencapai 4.529 dengan jumlah penduduk 250 juta jiwa.
Kondisi itu berbanding terbalik dengan Tiongkok, dengan jumlah penduduk 1,4 miliar jiwa, namun jumlah perguruan tinggi sebanyak 2.824.
“Oleh karenanya, Kemristekdikti mendorong agar perguruan tinggi melakukan penggabungan atau merger, agar menjadi efisien dan perguruan tinggi itu menjadi kuat dan berkualitas,” cetus dia.
(Sumber: Antara)