Senin, April 29, 2024

Pembangunan Reklamasi Teluk Jakarta Hancurkan Ekosistem Laut

Tito Dirhantoro
Tito Dirhantoro
Reporter GeoTIMES.
Dua buah kapal mengerjakan proyek reklamasi Teluk Jakarta di Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Kamis (5/11). Meskipun menuai pro dan kontra, namun proyek Reklamasi di Teluk Jakarta terus berjalan. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras/15
Dua kapal mengerjakan proyek reklamasi Teluk Jakarta di Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Kamis (5/11). Meski menuai pro dan kontra, proyek tersebut terus berjalan. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras/15

Pembangunan reklamasi dan tanggul raksasa di Teluk Jakarta yang kini telah berlangsung dinilai akan memperburuk kondisi laut yang ada di utara Jakarta. Sebab, adanya pembangunan tersebut akan menimbulkan akumulasi penumpukan limbah di laut, baik dari korporasi maupun rumah tangga.

“Pembangunan reklamasi di DKI Jakarta akan banyak menimbulkan dampak yang sangat merugikan. Ekosistem laut seperti terumbu karang dan hutan mangrove akan rusak. Jumlah ikan yang hidup di perairan laut Jakarta juga akan semakin berkurang,” kata Alan Frendy Koropitan, pakar teknologi kelautan dari Institut Pertanian Bogor, di kantor LBH Jakarta, Rabu (11/11).

Dia menjelaskan, reklamasi yang dibangun di Jakarta membuat kecepatan arus air laut semakin rendah lantaran tertahan oleh tanggul raksasa dan pulau-pulau yang dibangun di Teluk Jakarta. Akibatnya, hal tersebut menyebabkan proses pencucian dan penguraian limbah yang ada di laut akan memakan waktu lebih lama. Karena itu, pencemaran lingkungan yang terjadi akibat adanya reklamasi nantinya tidak hanya di laut, tetapi juga di sungai Jakarta.

“Lamanya proses pencucin limbah itu akan mengakibatkan terjadinya eutrofikasi atau pencemaran ekosistem air yang sangat tinggi. Jika itu terjadi akan berdampak pada kematian ikan yang ada di laut. Banyak ikan nantinya akan mati mengapung di lautan Jakarta,” tuturnya.

Lebih lanjut, Alan mengungkapkan, akumulasi dampak pembangunan reklamasi Teluk Jakarta bahkan tidak hanya di sektor pencemaran lingkungan, tapi juga berdampak pada penaikan permukaan air laut dan penurunan permukaan tanah. Karena itu tak heran jika adanya pembangunan reklamasi menimbulkan banjir yang semakin tinggi.

“Saat ini saja, misalnya, secara global kenaikan permukaan air laut per tahun sudah mencapai 1,5 mm dan penurunan muka tanah mencapai 7,3 mm. Sementara itu hitungan di Pulau Jawa penurunan muka tanah bahkan sampai 2 cm,” ujar Alan.

“Karenanya, pembangunan reklamasi di Teluk Jakarta tentu akan membuat penurunan muka tanah semakin tinggi. Terlebih penyedotan air tanah untuk kebutuhan di pulau-pulau tersebut akan terjadi secara besar-besaran.”

Dia mengingatkan, jika pembangunan reklamasi Teluk Jakarta terus dilakukan, ini akan menjadi preseden buruk bagi daerah lainnya. Daerah-daerah lain yang di Indonesia bukan tidak mungkin akan mencontoh pembangunan reklamasi yang ada di Jakarta. “Jika itu terjadi, selesai sudah keanekaragaman hayati yang ada di laut Indonesia.”

Tito Dirhantoro
Tito Dirhantoro
Reporter GeoTIMES.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.