Jakarta, 26/7 – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menjelaskan ada tiga kunci utama dalam peningkatan kualitas perguruan tinggi yakni kemampuan berinovasi, daya kreativitas dan kewirausahaan.
“Perguruan tinggi harus senantiasa melahirkan inovasi-inovasi berkualitas. Inovasi yang berkualitas, hanya dapat dihasilkan dari riset yang baik. Untuk itu supaya perguruan tinggi mampu menghasilkan inovasi berkualitas, maka harus dijaga kualitas riset,” ujar Nasir dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, inovasi itu harus dilakukan tiada henti. Inovasi bisa dilakukan kalau melakukan riset yang baik. Oleh karena itu, masalah riset menjadi sangat penting supaya perguruan tinggi mampu menghasilkan inovasi yang berkualitas.
Faktor selanjutnya adalah kreativitas. Kreativitas dalam hal ini adalah bagaimana upaya manajemen perguruan tinggi untuk mengembangkan institusi untuk menjadi lebih baik.
“Kreativitas tidak hanya pada sesaat, tapi bagaimana mengembangkan institusi yang lebih baik. Bagaimana mutu pendidikan makin baik. Bagaimana Keuangan makin baik,” jelas dia.
Faktor ketiga adalah kewirausahaan artinya bagaimana perguruan tinggi mampu menghasilkan wirausaha muda yang mengembangkan usaha berbasis inovasi teknologi.
Nasir mendorong perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang mampu memiliki jiwa entrepreneur.
“Kami harus berjuang keras bagaimana perguruan tinggi tidak hanya menghasilkan lulusan begitu saja tapi kalau bisa ke depan menghasilkan seorang entrepreneur muda,” dorong dia.
Selain ketiga faktor di atas, Nasir menekankan bahwa tata kelola harus menjadi nafas utama supaya terwujud lembaga perguruan tinggi yang sehat. Transparansi, akuntabilitas dan responsibilitas merupakan inti terwujudnya good governance di lingkungan kampus.
Pada kesempatan tersebut, dilantik dua rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yaitu Prof Ojat Daroja sebagai Rektor Universitas Terbuka dan Prof Husen Alting sebagai Rektor Universitas Khairun periode 2017 – 2021.
(Sumber: Antara)