Jakarta, 12/8 – Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba’asyir mengalami gangguan aliran darah di kakinya sehingga menyebabkan pembengkakan pada bagian kaki.
“Masalah vena dalam tidak kuat untuk memompa darah ke atas, katup-katup tidak ditemukan sumbatan dan ‘flow’ arteri pembuluh darah utama bagus alirannya. Masalahnya di vena dalam dan katub yang menyebabkan kaki ustad bengkak,” ujar Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Joserizal Jurnalis di Jakarta, Sabtu.
MER-C sebagai lembaga kesehatan yang ditunjuk oleh keluarga Ba’asyir memaparkan kondisi kesehatan terakhir Ba’asyir dari pemeriksaan di RS Harapan Kita pada Kamis (10/8), setelah mendapat persetujuan dari keluarga.
Saat dilakukan pemeriksaan jantung, ia mengatakan ditemukan penyumbatan, tetapi secara umum kondisi jantung pendiri Pondok Pesantren Islam Al Mu’min, Ngruki itu baik.
Joserizal menuturkan berdasarkan hasil pemeriksaan itu, diketahui jumlah leukosit dan trombosit kurang serta terdapat hernia diafragma.
“Ada beberapa perlu diperhatikan albumin rendah bisa menyebabkan bengkak, jadi makan spesifik supaya albumin naik dan bengkak bisa dikeluarkan,” ujar Joserizal.
Dengan kondisi seperti itu, menurut dia, sebagai orang yang berusia 80 tahun, masalah bisa datang kapan saja kalau tidak mendapat perawatan yang benar.
Pihaknya telah berpesan pada Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, untuk menghubungi MER-C jika kondisi Ba’asyir memburuk agar dapat dilakukan perawatan secepatnya.
Sebelumnya, Ba’asyir dibawa ke RS Harapan Kita pada Kamis (10/8). Ia menjalani pemeriksaan dari siang hingga sore dan kembali ke Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (11/8), dengan pengawalan ketat pihak lapas.
(Sumber: Antara)