Jakarta, 12/8 – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan bahwa saat ini sedang terjadi perubahan perilaku konsumsi masyarakat, terutama dari barang-barang biasa menuju komoditas yang termasuk dalam kegiatan waktu luang (leisure activity).
“Konsumsi untuk leisure naik dan itu menunjukkan masyarakat sudah mulai memikirkan gaya hidup,” kata Suhariyanto dalam diskusi di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Sabtu.
Ia menjelaskan komoditas yang termasuk dalam kegiatan waktu luang di antaranya hotel, restoran, tempat rekreasi, dan kegiatan kebudayaan.
“Jadi perubahannya adalah mengurangi konsumsi yang tadinya non-leisure untuk menambah konsumsi leisure,” ucap Suhariyanto.
Masyarakat sekarang ketika pendapatannya tetap memiliki kecenderungan untuk bertamasya dan rekreasi, yang indikasi ditunjukkan dengan banyaknya destinasi yang menawarkan komoditas leisure yang murah.
“Memang ada perubahan menuju ke sana, entah bagian gaya hidup atau karena masyarakat sudah penat dan ingin ‘take a break’,” ucap Suhariyanto.
Dalam kesempatan yang sama, pengamat ekonomi Faisal Basri mengatakan terdapat pergeseran pola konsumsi akibat perubahan gaya hidup kelas menengah-atas, yang mencakup 60 persen lapisan masyarakat.
Kelas masyarakat menengah-atas dinilai semakin menggemari kegiatan turisme, yang tampak dari nilai tambah sektor transportasi, pergudangan, dan ‘hospitality’ yang terus tumbuh.
“Jumlah penumpang angkutan udara domestik meningkat 10,22 persen (Januari-Juni 2017), itu konsumsi juga. Kereta api juga cukup tinggi yaitu tumbuh 8,53 persen (Januari-Juni 2017),” kata dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia tersebut.
Data juga menunjukkan bahwa pada semester I-2017 tercatat jumlah turis mancanegara tumbuh 22,42 persen dibandingkan semester yang sama tahun lalu.
(Sumber: Antara)