Jumat, Maret 29, 2024

Jaringan Intelektual Berkemajuan: Ekonomi Kreatif yg Berkepribadian dalam Kebudayaan

Jakarta – Industri dan ekonomi kreatif Indonesia makin kokoh sebagai penopang ekonomi terpenting di luar migas. Demikian diungkapkan Koordinator Nasional Jaringan Intelektual Berkemajuan (JIB) Dr. Abdullah Sumrahadi pada diskusi dan deklarasi JIB untuk Jokowi di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Jum’at, 12 April 2019.

Dalam diskusi bertema “Industri dan Ekonomi Kreatif untu Kemajuan Budaya” selain Abdullah, turut menjadi pembicara dan deklarator JIB Budayawan Riki Dhamparan Putra, Dina Afrianty Ph.D Reseach fellow di La Trobe university, Peneliti Senior MAARIF Institute David Krisna Alka, Intelektual Muda Muhammadiyah Hamzah Fansuri, dan Tokoh Seni Heru Joni Putra.

Menurut Abdullah, sektor kreatif kita berkembang sesuai percepatan teknologi dan aplikasi.

“Presiden Jokowi selama pemerintahannya telah membuktikan konsistensi dan ketepatan visi ekonomi untuk membangun ekonomi di bidang ini. Ia telah menjadi tipe ideal seorang pemimpin yang akrab dengan dunia kreatifitas dan memiliki visi yang jelas dalam pembangunan ekonomi kreatif” ungkapnya.

Atas dasar itu, tambah Abdullah, Jaringan Intelektual Berkemajuan menyatakan dukungan kembali pada Bapak Ir.Joko Widodo untuk menjadi Presiden RI periode 2019-2024.

“Kami mendoakan beliau tetap sehat dan terpilih sebagai pemenang dalam Pemilu Pilres yang akan dilangsungkan 17 April 2019” tegasnya.

Tokoh Seni Heru Joni Putra menilai program kebudayaan di era Jokowi, jauh lebih baik dibanding sebelumnya.

“Yang jelas, UU Pemajuan Kebudayaan adalah prestasi tak terbantahkan dalam pemerintahan Jokowi, di bawah Kemendikbud RI” tegasnya.

Intelektual Muda Muhammadiyah Hamzah Fansuri menegaskan dengan perhatian yang tinggi pada pertumbuhan ekonomi berbasis digital, Jokowi tidak hanya membuktikan bahwa ekonomi baru ini telah berhasil menyumbang dampak secara nasional terutama menggairahkan industri dan ekonomi kreatif yang digawangi oleh kaum milenial.

“Jokowi juga tak pernah mengabaikan unsur kebudayaan sebagai identitas kebangsaan yang memang niscaya berelasi dengan aktivitas ekonomi kreatif” ungkap Hamzah.

Budayawan Riki Dhamparan Putra menilai pentingnya kebijakan yang tepat bagi mendukung perkembangan bisnis kreatif.

“Pilihan pemerintah untuk menjadikan sektor ini sebagai prioritas primadona ekonomi kerakyatan memang tak keliru.
Kekayaan budaya, keragaman kreatifitas, geografi Indonesia menjadi modal kuat untuk mengembangkan industri dan ekonomi kreatif Indonesia di masa depan” pungkasnya.

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.