Setiap tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Indonesia. Peringatan Hari Anak Indonesia ditetapkan sejak tahun 1984 berdasarkan Keputusan Presiden nomor 44 tahun 1984. Ditetapkannya Hari Anak Indonesia adalah sebagai respon atas Peringatan Hari Anak Sedunia yang telah ditetapkan pada setiap tanggal 20 November.
Menurut anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Pusat Jasra Putra, dengan adanya Hari Anak Indonesia, diharapkan seluruh pihak memiliki kepedulian dan perhatian terhadap anak Indonesia. Hari Anak Indonesia adalah momentum untuk merenungi kembali apa yang telah kita semua lakukan bagi kepentingan perlindungan dan pemberdayaan anak Indonesia, juga sekaligus sebagai ajang evaluasi atas kebijakan dan pelaksanaan berbagai aktivitas yang menyangkut perlindungan anak.
“Harus diakui bahwa saat ini masih banyak berbagai kebijakan dan aktivitas yang rentan terhadap perlindungan dan keselamatan anak. Anak Indonesia masih rawan dengan tindakan eksploitasi dan tindakan yang membahayakan bagi kehidupan dan masa depan mereka,” kata pria kelahiran Sumatera Barat itu.
Bangsa Indonesia saat ini membutuhkan role model atau contoh yang bisa menjadi teladan bagi perlindungan anak. Ternyata ada beberapa Pahlawan Indonesia yang memiliki kepedulian dalam hal perlindungan anak. Salah satu Pahlawan Nasional yang memiliki perhatian dan kepedulian terhadap perlindungan anak adalah Nyai Ahmad Dahlan.
Selain peduli terhadap nasib dan hak-hak perempuan, Nyai Ahmad Dahlan juga sangat memperhatikan pendidikan dan pengasuhan anak. Wujud dari kepedulian Nyai Ahmad Dahlan adalah dengan merintis sekolah usia dini yang diberi nama Froebel Kindergarten ‘Aisyiyah pada tahun 1919 di Kauman Yogyakarta. Sekolah ini diperuntukkan bagi anak anak pribumi khususnya para buruh batik yang tidak bisa mendidik dan mengasuh anaknya saat bekerja.
Di sekolah tersebut anak anak diajak bermain dan belajar. Rintisan sekolah Nyai Ahmad Dahlan ini kemudian hari berubah nama menjadi ‘Aisyiyah Bustanul Athfal yang lebih dikenal sebagai Taman Kanak-kanak ABA. TK ABA selanjutnya berkembang dan dicontoh di berbagai tempat. Saat ini TK ABA berjumlah lebih dari 10 ribu sekolah di seluruh pelosok Indonesia.
Nyai Ahmad Dahlan lahir di Kauman Yogyakarta pada tanggal 3 Januari 1872, dan wafat pada tanggal 31 Maret 1946. Istri KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah ini ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 10 November 1971 dengan Surat Keputusan Presiden no 42/TK Tahun 1971, saat Presiden RI dijabat oleh Soeharto.
Saat ini riwayat hidup Nyai Ahmad Dahlan sedang difilmkan yang direncanakan akan tayang di bioskop. Menurut M Izzul Muslimin, tim promo film Nyai Ahmad Dahlan (NAD), film ini menjadi kado bagi peringatan kemerdekaan RI yang ke-72. Masyarakat di Tanah Air bakal dapat menyaksikan film yang mengangkat perjuangan Nyai Ahmad Dahlan di jaringan Bioskop 21 pada pekan ketiga Agustus 2017 mendatang yang masih bulan kemerdekaan RI.
“Film ini akan menjadi kado bagi bangsa Indonesia, dan persyarikatan Muhammadiyah secara khusus, selain itu film ini juga didukung belasan kader bahkan aktivis Muhammadiyah,” kata Izzul yang juga mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah.