Rabu, Mei 15, 2024

Dirjen PHU ke Klinik Kesehatan Haji dan Suksesnya Operasi Pertama KKHI Makkah

Makkah-Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Hilman Latief ba”da Jumat memantau kondisi di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah (1/7/2022).

“Kita lihat ternyata sirkulasi datang dan perginya jemaah yang sakit di KKHI cukup banyak, rata-rata 70 orang per hari” ungkap Hilman.

Karena itu, tambah Hilman, layanan kesehatan terus kita dorong lebih baik. Sekarang ini peran dari teman-teman nakes untuk melakukan tindakan yang sifatnya promotif.

“Tadi ada penyuluhan kesehatan ke hotel-hotel jemaah, itu bagus. Informasi kita dapat, orang sakit kebanyakan komorbid, ada bawaan hipertensi gula, lemas karena kurang disiplin makan, kecapean dan sebagainya. Ini membutuhkan recovery yang cukup lama bagi beberapa orang, ada yang tiga hari, seminggu, 10 hari” terang Hilman.

Hilman menambahkan, “Kita mendorong perbaikan fasilitas ke depan agar jemaah lebih nyaman dan bisa di treatment lebih baik” ujar Hilman.

Hal lain yang disampaikan Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini adalahi, “Di KKHI kita melakukan mitigasi untuk wukuf di Arafah. Kita ingin jemaah yang berangkat betul-betul bisa dioptimalkan kehadirannya di Arafah nanti” kata Hilman.

Berikut pesan Dirjen PHU kepada jemaah Indonesia yang sekarang masih sehat segar bugar; tolong disiplin waktu, hemat energi dan jangan sampai terlalu memforsir tenaga untuk kegiatan yang kurang relevan, supaya pas puncak haji bisa hadir dengan sehat bugar.

Operasi Pertama KKHI Makkah Sukses

Dari berita pers kementerian kesehatan dikabarkan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik drg. Widyawati, MKM, setelah tujuh tahun vakum, tindakan operasi akhirnya dilakukan kembali di ruang tindakan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah pada kamis (30/6) pukul 19.20 Waktu Arab Saudi (WAS).

“Ini adalah operasi pertama kami, setelah terakhir dilakukan di tahun 2015” ungkap Kepala KKHI Makkah, dr. Andi Ardjuna Sakti.

Tidak main main, dalam satu rentetan waktu, tim medis KKHI Makkah lakukan tiga operasi secara berurutan. Operasi dilakukan segera setelah persiapan ruang tindakan selesai dilakukan oleh tim KKHI.

Tim Dokter KKHI Makkah, dr. Caesa Rizkha Febryane, Spesialis Bedah Umum mengatakan bahwa jenis operasi yang dilakukan masuk sampai kategori sedang. Mulai dari Herniotomi, Apendiktomi, dan Insisi Drainase Abses

“Kita melakukan operasi maksimal sepakat yang sifatnya masuk ke kategori operasi sedang, dilakukan terkait kondisi emergency memang harus kita lakukan” jelas dr. Caesa Kamis (30/6)

Operasi dilakukan secara berurutan, dibuka dengan operasi hernia. Kemudian dilanjutkan dengan operasi usus buntu atau apendiktomi, dan yang terakhir kita lakukan tindakan insisi drainase abses untuk pasien dengan infeksi pada fungsi alat geraknya, lanjut dr. Caesa.

Bukan tanpa alasan, Jadwal operasi ditentukan sedemikian rupa berurutan mulai dari jenis operasi yang bersih sampai bersih tercemar dengan tujuan efisiensi dan efektivitas waktu.

“kami pilah pilah operasi dengan menentukan jadwal operasi mulai dari operasi yang memang operasi bersih sampai ke operasi kotor itu kita lakukan di belakang” tambah dr. Caesa

Setelah tiga operasi selesai dilakukan, akan dilakukan sterilisasi ruangan, untuk kemudian dimanfaatkan untuk kegiatan operasi lainnya.

Tindakan pertama yaitu Herniotomi atau operasi hernia pada Kamis (30/6) pukul 19.20 WAS. Selama 25 menit operasi berlangsung, pukul 19.45 WAS operasi selesai. Segera setelah selesai operasi, pasien dimasukkan ke ruang ICU untuk dilakukan observasi.

“Hari ini (Jumat) kondisi pasien sudah stabil dan sudah pindah ke ruangan rawat” Jelas dr. Hendra Syamsidi Zahani, Spesialis Anestesi yang tergabung dalam tim operasi.

Tindakan kedua yaitu Apendiktomi atau operasi usus buntu yang dilakukan dengan durasi kurang lebih 50 menit, lanjut dr. Hendra. Selain pembiusan spinal abses, pasien juga dikombinasi dengan bius umum.

“Kalau terlambat penanganan bisa operasi besar. Tepat keputusan dilakukan operasi,” ujar dr. Hendra.

Setelah dilakukan operasi, pasien juga dilakukan observasi di ruang ICU. Menurut dr. Hendra kondisi pasien sudah stabil pagi ini (jumat), dan sudah bisa berkomunikasi dengan baik

“Kita akan dipindahkan ke ruang rawat biasa” tambahnya.

Sementara tindakan ketiga, yaitu operasi inisis drainase abses pada pasien dengan luka infeksi di tungkai kaki.

“Setelah selesai tindakan debridemen, pasien langsung dikembalikan ke bangsal” ujar dr. Hendra.

Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr. Budi Sylvana, MARS mengaku sangat mengapresiasi semangat, kemauan, dan kemampuan dari tim dokter KKHI dalam melaksanakan operasi di tengah situasi dan kondisi yang ada.

“Dengan segala macam kegawatdaruratannya, operasi berjalan dengan lancar. Para dokter dengan segala keterbatasan berani melakukan operasi, sangat apresiasi” ujar dr. Budi

Sampai berita ini diturunkan, Per Jumat 1 Juli 2022 sedang berlangsung tiga operasi debridement pembersihan luka infeksi.

Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (NI)

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.