Pertanian jagung memiliki peran strategis dalam ketahanan pangan nasional. Di era modernisasi pertanian yang berkelanjutan, keberadaan teknologi tepat guna semakin dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas petani. Untuk mewujudkannya, diperlukan inovasi teknologi yang praktis dan sesuai dengan kondisi nyata di lapangan.
Dusun Brubuh, di Desa Sampangagung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, proses pemipilan jagung yang masih manual sering kali menjadi kendala bagi petani. Waktu yang lama dan tenaga yang terkuras membuat produktivitas menurun. Untuk itu, diperlukan pengembangan alat pemipil jagung sebagai solusi teknologi tepat guna yang dapat meningkatkan efisiensi kerja petani.
Alat pemipil jagung bukan hanya sekadar mesin sederhana, tetapi mencakup perencanaan menyeluruh mulai dari desain ergonomis, pemilihan material yang tahan lama, hingga kemudahan pengoperasian. Sayangnya, masih banyak petani yang belum memiliki akses terhadap teknologi ini atau pendampingan dalam penggunaannya. Hal ini menyebabkan proses pasca panen menjadi tidak efisien, bahkan terkadang mengurangi kualitas hasil panen.
Oleh karena itu, keterlibatan mahasiswa, akademisi, serta masyarakat sangat diperlukan agar inovasi teknologi benar-benar menjawab kebutuhan petani di lapangan. Di sisi lain, masih sering ditemui penerapan teknologi pertanian yang dilakukan tanpa memperhatikan keberlanjutan dan kemudahan perawatan, hanya mengikuti tren modernisasi semata.
Untuk mengatasi hal tersebut, alat pemipil jagung dirancang sebagai solusi agar setiap proses pemipilan menjadi lebih efisien, hemat waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. Pengembangan teknologi ini juga menunjukkan komitmen dalam menerapkan inovasi pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Hasil inovasi yang matang akan memberikan dampak jangka panjang, tidak hanya dalam peningkatan produktivitas pertanian, tetapi juga dalam pemberdayaan petani dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Selain itu, hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama dalam aspek ketahanan pangan dan inovasi teknologi.
Pengembangan alat pemipil jagung di Desa Sampangagung diharapkan menjadi contoh praktik baik bagi desa lainnya. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, inovasi teknologi pertanian dapat menjadi langkah nyata dalam menciptakan desa yang produktif, mandiri, dan lebih siap menghadapi tantangan pertanian modern.
Alat pemipil jagung bukan lagi sekadar mesin sederhana, tetapi wujud nyata kepedulian terhadap kemajuan pertanian dan kesejahteraan petani di desa.