Beberapa hari yang lalu, saat berkampanye, saya bertemu warga yang dengan kritis bertanya: apa yang akan dilakukan PSI untuk melawan korupsi bila masuk DPR? Saya bilang, kalau PSI bisa masuk ke DPR, PSI akan bisa menjadi motor perubahan. Istilah yang kami gunakan adalah: Bersih-bersih DPR.
DPR adalah salah satu lembaga yang punya arti penting dalam perang melawan korupsi. Tapi masyarakat tidak pernah tahu apa yang terjadi di dalam DPR.
DPR punya kewajiban merancang dan mengesahkan undang-undang bersama pemerintah, membahas dan mengesahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, mengawasi pelaksanaan undang-udang APBN dan kerja pemerintah, serta memilih dan menentukan anggota lembaga-lembaga negara strategis seperti KPK, KPU, KPI dan sebagainya.
Dalam setiap peran itu, terbuka peluang untuk korupsi dan bahkan mega korupsi. Isi undang-undang yang dirancang DPR misalnya sangat mungkin punya implikasi ekonomi terhadap pemerintah, partai politik, industri, pemodal.
Karena itu pasal-pasal UU tersebut bisa berharga sangat mahal. Para anggota DPR bisa memperoleh uang suap dari pengesahan pasal-pasal itu. Itu adalah salah satu contoh korupsi yang lazim terjadi di DPR saat ini, dan didiamkan oleh partai-partai politik yang ada karena mereka memang memperoleh keuntungan dari praktek busuk itu.
Begitu juga ketika DPR mengawasi kerja lembaga-lembaga pemerintahan. DPR sangat bisa memperoleh uang suap atau gratifikasi agar tidak cerewet. Perilaku semacam ini harus bisa diketahui publik.
Kalau PSI masuk DPR, PSI akan menjadi kekuatan yang mengajak partai-partai politik lain untuk bersama-sama menghentikan praktek-praktek busuk semacam ini.
Di dalam DPR, PSI bisa membocorkan apa yang terjadi di dalam DPR kepada publik. Apalagi saat ini ada teknologi media sosial yang memungkinkan anggota DPR secara live menyampaikan kepada rakyat apa yang sesungguhnya terjadi di dalam DPR. Perilaku baik dipuji, perilaku buruk dihujat.
Yuk sama-sama kita perangi korupsi. Gunakan akal sehat. Karena hanya dengan akal sehat, bangsa ini akan selamat.