Ketika di ruang icu dimana semua perhiasan harus ditanggalkan pakaian mewah nya pun harus dilepaskan ketika ia harus mengenakan pakaian sederhana sekadar penutup tubuh maka ia menyadari betapa miskin dirinya itu kalau sudah menjadi mayat maka ia harus di telanjangi semua gemerlap yang pernah ia kenakan harus dilucuti maka akan nampak ketelanjangannya kehormatannya hanya peti mati mewah tetapi ia sendiri ada di dalam.
tidak dapat melihatnya sungguh ironis sekali setelah itu tidak akan memiliki kehormatan sama sekali untuk selama-lamanya kalau tidak mengalami proses keselamatan selama hidup yang tidak memiliki martabat di kekekalan martabat inilah Artha abadi yang di maksud Tuhan dalam pernyataannya kumpulkan harta di surga bukan di bumi (Mathius 6:19-20) Faktanya hari ini tidak banyak orang yang tidak mempedulikan Hal ini mereka berjalan dalam kegelapan dalam pengertiannya tanpa menyadari bahaya Dahsyat didepan mata mereka selangkah ketiga jantung mereka berhenti bergerak mereka sudah menyaksikan kekekalan tersebut mereka terlena dengan segala kesibukan kehidupan dan kesenangan.
Tuhan bermaksud hendak menyelamatkan mereka tetapi mereka menolak perawatan tersebut mereka mengganggap sepi peringatan dan teguran Tuhan melalui semua peristiwa kehidupan penebusan oleh Darah Yesus sebenarnya hendak menempatkan manusia sebagai makhluk yang memiliki martabat yang sangat tinggi martabat ideal yang disediakan oleh Allah sebelum dunia dijadikan (I Kor 2 : 7-9) hal ini di kalimat kan oleh Yohanes dengan kalimat diberi Allah kuasa supaya menjadi anak-anak Allah kata kuasa disini adalah exousia yang artinya hak di dalam hak tersebut terdapat potensi untuk meningkatkan atau memulihkan martabat yang harus dimiliki oleh makhluk ciptaan.
yang disebut manusia ini di dalam exousia tersebut adalah menyediakan tebusan untuk diterima dan dipercayai Roh Kudus sebagai meterai dan yang menuntun kepada segala kebenaran firman Tuhan yang memerdekakan atau menguduskan serta penggarapan Allah melalui Segala peristiwa hidup yang dialami orang yang tidak memanfaatkan potensi tersebut berarti tidak bersedia memiliki martabat yang baik sebagai manusia adalah sangat bermartabat kalau seseorang menjadi anak anak Allah anak-anak Allah di sini bukan sekedar sebutan yang membuat seseorang merasa dan berusaha meyakini bahwa dirinya berstatus Anak Allah menjadi anak Allah bukanlah sekedar merasa dan berusaha untuk yakin bahwa dirinya adalah anak-anak Allah Tetapi kesediaan dirinya belajar diberikan melalui proses yang panjang dalam hidup Kristen yang benar sehingga bermartabat sebagai anak Allah Itulah sebabnya menjadi hal yang mutlak yang harus dipahami
Bagaimana menjadi seperti Allah Bapa jadi ketika Tuhan Yesus berkata kamu harus sempurna seperti Bapa di sorga Artinya bahwa orang percaya harus bermartabat banyak orang Kristen yang menolak untuk berjuang untuk bermartabat Seperti Bapa, mereka mengganggap bahwa itu tidak penting atau dianggap bukan sebagai sesuatu yang membuat dirinya bermartabat hal ini sama seperti anak-anak yang disuruh orang tuanya bersekolah demi martabat hidupnya di hari tua nanti tetapi ada anak-anak yang tidak mengerti atau tidak mau mengerti hal ini mereka mengganggap bahwa sekolah itu melelahkan tidak terlalu berguna dan lain sebagainya.
sehingga mereka mengabaikan kesempatan mahal yang disediakan tidak sedikit orang yang berkata Aku menyesal Mengapa dahulu aku tidak bersekolah dengan baik Ada banyak orang tua yang perkasa Jangan Seperti Bapa yang tidak bersekolah kalau hanya masalah masa depan di bumi ini masih bukan masalah yang besar sebab hanya sementara Tetapi kalau gagal untuk menjadi anak itu suatu bahaya Maha BesarSalah satu yang diwariskan oleh generasi pendahulu kita yaitu membangun citra diri dan memiliki martabat yang baik dimata manusia orang berjuang untuk menjadi seorang chef seperti yang di idolanya mengidola Manusia sukses yang melimpah Artha mengidola orang pintar yang terhormat karenanya memburu ilmu pengetahuan guna menemukan Citra dirinya berpangkat cantik kuat dan lain sebagainya parahnya banyak orang tua juga mendorong anak anaknya memiliki citra diri seperti yang diidamkan Mereka banyak orang mati dalam dosa dan kegelapan karena kesalahan ini bertahun-tahun umur hidupnya hanya digunakan untuk membangun citra diri yang salah.
Citra diri yang dibangun oleh manusia pada umumnya adalah menjadi seorang yang berlimpah kekayaan dikagumi dipuja dan dihormati manusia dan untuk meraih semua itu tidak ada jalan lain kecuali ber financial kuat Alkitab mengatakan apa yang dikagumi manusia dibenci oleh Allah (lukas 16:15) menjadi pintar kaya berkedudukan terhormat tidak salah pertanyaannya adalah untuk apa ? Untuk dikagumi bila demikian sesatlah Alkitab Mengatakan agar kita tidak menjadi sama dengan manusia citra diri kita harus dibangun di atas dasar rencana Agung Tuhan yaitu yang menghendaki manusia yang segambar dengan dirinya iniadalah Proyek besar Tuhan yang tidak pernah dibatalkan (Kej 1:26-27)
Panggilan kita menjadi orang percaya adalah panggilan untuk menemukan gambar Allah yang sudah rusak atau hilang itu dunia sekitar kita sudah rusak kita tidak dapat menemukan citra diri yang dapat kita teladani yang menjadi pola dengan mana kita terbentuk maka kita harus tertuju kepada satu pribadi Anggun Yang menjadi Teladan Kita (ibrani 12:2-5) pribadi itu adalah pribadi anak tukang kayu dari Nazareth yaitu yang mulia sahabat kita Tuhan Yesus Kristus Oleh sebab itu Paulus berkata hendaklah kamu seperasaan dan sepikiran dengan Tuhan (Filipo 2:5-8)
kalau orang muda di sekitar kita meniru gaya bintang film tokoh politik artis dan lain sebagainya Dini martabat mereka tetapi kita meniru Tuhan Yesus agar menjadi seperti dia agar kita bisa bermartabat Anak Allah Untuk itu kita tidak perlu menggunakan uang Tuhan yang dipercayakan kepada kita untuk membangun citra diri di mata manusia atau membeli martabat dengan keadaan sebagai anak-anak Tuhan kita merasa sudah memiliki martabat yang tinggi kita tidak mengusahakan citra diri di mata manusia mengusahakan Bagaimana menjadi orang yang berkenan kepada Tuhan dan memperoleh pujian dari Tuhan Dengan demikian kita tidak menjadi anak tuhan yang minder rendah diri yang merupakan gejala kesombongan kita menerima seluruh keberadaan diri kita dengan lapang dan bertumbuh dalam Tuhan untuk menjadi seperti yang Bapak kehendaki orang yang membangun citra diri yang benar demi sebuah martabak sebagai anak anak Allah tidak akan memfokuskan diri pada penampilan lahiriyah dan penilaian orang Tetapi bagaimana Tuhan memandang untuk memiliki martabat tinggi di mata manusia seseorang dapat menggunakan uang sebagai sarana untuk membelinya sebab dengan uang seseorang bisa berpenampilan menarik terhormat dan lain sebagainya orang yang tidak mencari martabat dimata manusia mengalami dan memiliki kemerdekaan secara finansial, Tuhan Yesus memberkati (ERIS)