Kim Jong Un dikabarkan sakit keras dan akhirnya meninggal dunia. Sebenarnya, tidak ada yang tahu dengan pasti apa sakit yang diderita oleh Kim Jong Un. Media hanya bisa menerka-nerka saja. Tidak ada satu pun yang benar-benar mengetahui riwayat kesehatan Supreme Leader.
Yang tahu hanyalah dokter pribadi Tuan Kim saja. Saya pikir Tuan Kim menjaga identitas dokter pribadinya seperti ia menjaga nama baiknya sendiri. Jadi benarkah Kim Jong Un meninggal dunia?
Tunggu dulu, pertanyaan yang harus dijawab lebih dulu adalah apakah kabar ia sakit betul-betul sahih? Apakah seorang Kim Jong Un bisa sakit? Media (termasuk media dalam negeri Korea Utara) hanya bisa menebak-nebak penyakit yang mungkin diderita Kim. Ia diberitakan sakit jantung dan dugaan itu didasarkan pada postur tubuh beliau.
Tidak ada satu pun pihak yang memprotes bahwa berita semacam itu adalah body-shamming kelas kelas dunia. Tidak ada aktivis sosial yang mengecam pemberitaan itu. Memang benar ada standar ganda di dunia social justice.
Buktinya, tidak ada yang mempermasalahkan komentar-komentar jahat tentang bobot badan Kim Jong Un. Padahal, The Onion mengklaim bahwa Tuan Kim adalah dambaan hati setiap perempuan. Tentu saja warga Korea Utara tidak punya alasan untuk menyanggah kenyataan itu.
Saya ulang sekali lagi, benarkah Kim Jong Un meninggal dunia? Tidak ada alasan untuk meyakini bahwa beliau telah wafat. Buktinya, tanggal 1 April 2020, Kim Jong Un terlihat dan diliput media saat meninjau pabrik pupuk di negaranya. Akan tetapi, media tetap saja berusaha menyakiti perasaan sexiest man alive (masih versi The Onion) di tahun 2012 itu.
Media internasional memberitakan bahwa yang muncul pada tanggal 1 April 2020 itu bukanlah Kim Jong Un, melainkan orang lain yang bertindak sebagai body double beliau.
Sungguh kejam. Entah apa kesalahan yang diperbuat Kim Jong Un pada dunia ini. Kim Jong Un tidak mungkin meninggal dunia. Meski ia meninggal pun, yang mati hanya fisiknya saja.
Oleh karena itu, ia sudah menyiapkan tubuh fana lain untuk ia gunakan. Imortalitas itu harga mati untuk Supreme Leader. Tubuh yang ia siapkan pun yang semirip mungkin dengan edisi orisinalnya. Eh, masih dikritik juga karena ada perbedaan cara jalan, susunan gigi, bentuk telinga, dan keberadaan tahi lalat.
Kim Jong Un hanya berusaha melakukan yang terbaik untuk rakyat Korea Utara dan dunia. Ia tidak ingin mengecewakan siapa-siapa. Namun demikian, dunia ini tetap melakukan body shamming padanya.